Bahas Masalah Hoax dan Politik Identitas, Polda Sulut Gelar FGD Bersama Organisasi Keagamaan

MANADO, identitasnews.id – Kepolisian Daerah Provinsi Sulawesi Utara mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertempat di Whizz Prime Hotel, Jumat (28/07/2023).

FGD yang turut dihadiri oleh Kementerian Agama dan pihak pemerintah dalam hal ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Utara yang menjadi narasumber diskusi.

FGD ini juga turut menghadiri sejumlah organisasi keagamaan seperti Barisan Serbaguna (Banser) Sulawesi Utara, Muhamadiyah, dan dari organisasi GMIM, Panji Yosua.

Diskusi yang mengupas masalah hoax dan politik identitas menjelang pemilu itu berjalan tertib dan lancar.

Para peserta FGD ini sepakat, untuk bersama-sama memerangi hoax dalam menyongsong pemilu.

Direktur Intelkam Polda Sulut, Kombes Pol.
Albert Barita Sihombing, M.Si, M.A. mengatakan untuk memberantas hoax, ekstrimisme, dan politik identitas dalam menyambut pemilu dibutuhkan dukungan dari berbagai elemen.

“Keterkaitan dengan tema kita dalam FGD ini. Tentunya kita ingin pemilu nanti aman, kondusif, damai dan tanpa hoax,” kata Kombes Albert Barita Sihombing, saat diwawancarai media.

Disamping itu, katanya kembali para peserta FGD yang berasal dari sejumlah elemen organisasi keagamaan menyatukan persepsi untuk bersama-sama mengagungkan menolak hoax, politik identitas dan ekstrimisme.

“Dalam FGD ini kami dari Kepolisian Daerah Sulut bersama peserta dari sejumlah elemen organisasi keagamaan ini bersatu dan dan menyatukan persepsi untuk menolak segala pemberitaan hoax, politik identitas, dan ekstrimisme, kami sepakat untuk itu,” tukasnya.

Kombes Sihombing mengharapkan, apa yang sudah menjadi pemikiran dan ide yang dituangkan dalam FGD itu bisa berdampak positif dalam pilkada pada tahun 2024 nanti.

“Tujuan yang baik harus mempunyai arah dan strategi disatukan menjadi program dan aksi. Kami harapkan dengan diadakannya FGD ini, melahirkan ide dan gagasan untuk kita berbuat sesuatu yang berdampak baik dan dilakukan secara berkelanjutan,” kata Kombes Sihombing.

Ridwan Pasorong selaku ketua Duta Sulut Aman mengapresiasi kegiatan FGD yang dilakukan oleh Intelkam Polda Sulut. Dirinya mengaku, keterlibatan para generasi muda dalam menangkal hoax sangat berperan penting.

“Keikutsertaan para generasi muda dalam FGD ini merupakan momentum dimana kami mendapatkan hal-hal yang sifatnya mendidik tidak hanya teori tapi kami bisa praktekan. Kami juga dari Duta Sulut Aman dalam FGD dibekali untuk bisa langsung mempraktekkan kepada generasi muda bagaimana menyikapi hoax, politik identitas, dan ekstrimisme,” tambah Pasorong.

Diketahui, pemberi materi dalam FGD tersebut dari Kesbangpol Sulut yang diwakili oleh Kabid Kewaspadaan dan Penanganan Konflik Nasional Tony Rurugala, S.H, dari Kemenag Sulut Pdt. Aneke Purukan, Kabid Agama Kristen dan Kabid Pendidikan Islam Ahmad Sholeh M.Pd.

Turut hadir sejumlah organisasi keagamaan yaitu dari GP Ansor Sulut, Banser Sulut, Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Sulut, Ormas Kristen GMIM Panji Yosua.
, Perwakilan Duta Sulut Aman (DSA). (achel)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *