Sekda Minahasa Buka Bimtek Peningkatan KPM dalam Penanganan Stunting

TONDANO, identitasnews.id – Untuk meningkatkan kapasitas peran dan fungsi Kader Pembangunan Manusia (KPM) di setiap desa. Maka dari itu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Minahasa melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek).

Bimtek soal percepatan penanganan stunting ini, dibuka Sekda Minahasa Dr Lynda Deasy Watania, MM, M.Si, di Aula Benteng Moraya, Senin (19/8/2024) siang.

Para KPM yang mengikuti Bimtek ini, setiap desa ada 1 kader. Dan para kader-kader ini, tugasnya melaksanakan pendamping untuk pencegahan stunting di Kabupaten Minahasa.

Dalam laporannya, Kadis PMD Minahasa Drs Arthur Palilingan, menyampaikan para KPM yang mengikuti Bimtek ini untuk memperdalam tanggung jawab dan peran ketika memfasilitasi proses penanganan stunting di setiap desa.

“Seribu hari kehidupan terdapat desa-desa yang lemah dalam penanganan stunting. Sementara anggaran penangan stunting di Kabupaten Minahasa sudah luar biasa, termasuk honorarium dari kader KPM itu sensiri,” ungkapnya.

Untuk itu, kata Palilingan, kehadiran bapak ibu dalam Bimtek ini akan dibekali dengan kapasitas dan tanggung jawab pada pendampingan penanganan stunting.

“Saya berharap dikesempatan ini kita perdalam penanganan stunting. Bahkan, ada hal-hal yang sifatnya inovasi, kita akan belajar bersama disini,” kata dia.

Selain itu, banyak hal yang kita setarakan kinerjanya. Sebab, kalau boleh jujur di penilaian setiap desa dalam konteks penanganan stunting, ada yang terdepan dan terkebelakang.

“Saya yakin peran bapak ibu dalam penanganan stunting ini, akan berupaya agar di desa anda aman dari gizi buruk anak balita maupun ibu hamil,” ujarnya.

Dengan pemberian diri bapak ibu dalam penanganan stunting, suatu hal yang luar biasa, dan patut di apreasi.

“Penanganan stunting merupakan salah satu program yang di prioritaskan pemerintah. Makanya, stunting ini dianggarkan di dana desa, dan bapak ibu adalah bagian integral didalamnya yang posisi sangat penting karena akan bersama-sama dengan PKK dan pemerintah desa,” bebernya.

Sementara Sekda Lynda Watania, saat itu membuka sekaligus memberikan materi pada kegiatan Bimtek Kader Pembangunan Manusia itu. Menurutnya, kegiatan hari ini dapat menjadi penambah semangat dan pengetahuan tentang apa yang menjadi tugas pokok dari para kader KPM itu.

Pemerintah Pusat, Provinsi, bahkan kabupaten hingga pemerintah desa/kelurahan telah berkomitmen untuk mempercepat penurunan stunting, sesuai peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

“Kita telah memberikan penguatan kerangka intevensi yang harus dilakukan, dan kelembagaan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting tersebut,” kara Watania.

Kita ketahui bersama, penanganan stunting secara garis besar dilakukan melalui intevensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif yang di fokuskan pada 1000 hari pertama kehidupan. Dimana gerakan percepatan penurunan stuntin, harus dilakukan secara kolektif, kolaboratif atau secara konvergen.

“Melalui kegiatan ini, saya berharap dapat diikuti dengan baik setiap sesi-nya sampai selesai, sehingga upaya kita dalam menurunkan angka prevelensi stunting di Kabupaten Minahasa dapat terwujud dengan efektif dan efisien,” pungkasnya.

Setelah itu, dilanjutkan dengan narsum dari Tenaga ahli KPM Minahasa Ratna Masloman, dan selanjutnya diteruskan narsum yang terakhir, yakni Ass 1 Drs Riviva Maringka, M.Si. (rom)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *