SULUT, identitasnews.id – Gubernur Sulut, Olly Dondokambey yang diwakili Sekdaprov Steve Kepel membuka Rapat Identifikasi dan Analisis Kegiatan Pembangunan Tahun 2023, bertempat di Hotel Granpuri Manado, Selasa (24/10/2023).
Acara yang berlangsung menarik tersebut, mendapat support penuh dari Ketua TP PKK Sulut, Ny. Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan.
Ibu Rita istri tercinta dari Gubernur Prof DR (Hc) Olly Dondokambey SE itu turut hadir dan mendukung pelaksanaan kegiatan dari Dinas Perbatasan Pemprov Sulut tersebut.
Dukungan Ibu Rita yaitu dengan menyiapkan narasumber dari TP PKK Provinsi Sulut untuk mengikuti rapat yang bertema Identifikasi dan Analisis Potensi, Model Permasalahan dan Solusi Kerjasama Perdagangan Perbatasan Negara di Provinsi Sulawesi Utara.
Kegiatan ini juga dihadiri pengurus TP PKK dari Kabupaten Kepulauan Sangihe.
“Untuk ibu-ibu PKK yang hadir saya berharap apa yang diterima dari narasumber dapat bermanfaat dan dapat dibawa pulang ke wilayah masing-masing,” pesan ibu dari Rio dan Rei ini.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Steve Kepel ST, MT membuka secara resmi pelaksanaan rapat.
Sambutan Gubernur Olly yang disampaiikan Sekdaprov menguraikan permasalahan utama yang terjadi di kawasan perbatasan yakni banyaknya ketertinggalan di sejumlah sektor. Mulai dari keterbatasan infrastruktur, keterbatasan jumlah penduduk, keterbatasan SDM berkualitas, juga keterbatasan penyediaan bahan pokok. Yang juga menjadi perhatian adalah isu-isu negatif terkait kemiskinan serta potensi perdagangan ilegal di wilayah perbatasan.
Disampaikan Kepel bagian dari kewajiban Pemerintah, baik pusat dan daerah, bagaimana proses pengelolaan wilayah ini dapat betul-betul mampu meningkatkan taraf hidup warga masyarakat, terlebih dari pada itu menjaga keutuhan NKRI.
“Diharapkan apa yang kita lakukan saat ini dalam bentuk identifikasi dan analisis kegiatan di pulau-pulau terluar di Sulawesi Utara dapat menghasilkan hal-hal yang bermanfaat, konstruktif dan mampu memberikan yang terbaik bagi Sulawesi Utara,” tambahnya.
Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Sulut, Ir Djemmi Gagola MSi, ME menambahkan kegiatan ini juga didasari maraknya perdagangan di kawasan perbatasan Indonesia dan Filipina, baik legal maupun ilegal.
“Ini yang menjadi kewajiban Pemerintah Pusat dan Daerah untuk memfasilitasi regulasi maupun sarana pra sarana dan mekanisme model kerja sama untuk tidak ada lagi kasus-kasus ilegal seperti penyelundupan dan berbagai dampak negatif lainnya,” paparnya.
Dia mengatakan bersama pihak terkait rapat ini akan membahas berbagai hal penting.
“Yang pertama potensi perdagangan perbatasannya, model kerja samanya, apa permasalahannya dan solusinya, kita duduk bersama dan bahas bersama,” terangnya.
Hadir Asisten 1 Setdaprov Sulut, Dr Drs Denny Mangala, perwakilan instansi vertikal dan perangkat daerah terkait, hingga pelaku usaha di wilayah perbatasan dan perwakilan pengurus TP PKK di daerah kepulauan.(*/mvr)