Sangihe,identitasnews.id –Â Anggota DPRD Sangihe baru dilantik dari Partai Demokrat Rudy Polakitang berulah. Pasalnya, Selasa (24/9/2019) Polakitang membuat onar di Bandara Naha Kabupaten Sangihe.
Informasi yang berhasil dirangkum menyebutkan, Polakitang memaksakan diri dan melanggar aturan penerbangan.
Dimana, Polakitang meminta barang yang sudah over capacity untuk masuk kabin pesawat. “Namun pihak bandara dan penerbangan menolaknya terkait dengan keselamatan penerbangan”, jelas sejumlah sumber di bandara Naha.
Penolakan ini sendiri justru mendapat perlawanan dari bersangkutan dengan membuat onar tetap memaksakan barang over capacity itu untuk dimasukan ke kabin pesawat.
“Barang dalam kemasan dos tersebut justru diinjak-injak bersangkutan dan terus memaksakan harus diletakan di kabin. Bahkan Polakitang berteriak Kita anggota dewan yang baru dilantik”, jelas sumber dimaksud.
Otomatis hal ini menarik perhatian sejumlah pengguna jasa penerbangan yang melihat tingkah laku oknum legislator Sangihe ini yang dinilai sangat arogan.
Kepala Unit Aviation Security Bandara Naha Iwan Hartono menyebutkan langkah yang ditempuh pihaknya mengamankan bersangkutan.
“Kami segera mengamankan bersangkutan sebab sudah masuk wilayah penumpang, padahal yang bersangkutan hanya sebagai pengantar dan sekaligus membuat onar”, singkat Hartono.
Terpisah Rudy Polakitang ketika dihubungi tidak membantah bahkan membenarkan terkait masalah tersebut. Dia mengatakan, waktu itu bertepatan dengan orang tua dirinya meninggal pada hari Senin, jadi dua anaknya akan berangkat kembali ke Jakarta seusai pemakaman, mereka membeli tiket sebanyak lima orang.
“Sewaktu mereka masuk ke bandara mereka menunjukan lima tiket tersebut. Dari pihak bandara mengatakan terlalu banyak barang bawahan, padahal barang hanya tiga itu ada kopor, dus dan tas,”
Selanjutnya, dari pihak bandara menanyakan kenapa hanya dua orang, dia mengatakan tiga orang lagi sedang makan, bertepatan waktu itu dirinya tidak berangkat dan tidak diijinkan masuk, jadi dia melihat anaknya tidak dapat berdebat, maka dirinya masuk dan dijinkan oleh pihak bandara.
“Mereka tidak mengijinkan untuk masuk, karena barang bawahan terlalu banyak. Jadi saya menanyakan kepada pihak bandara berapa maksimal berat barang untuk di Kabin, tetapi mereka mengatakan harus masuk di bagasi. Saya mengatakan coba dimasukan ditimbangan, dan saya bilang ini pakaian kotor didalam, dan saya masukan dus ini dengan cara dipenyot, terus mereka mengatakan jangan dibuat begitu barang bapak, dan saya bilang lagi dus ini tidak apa-apa meskipun diinjang karena didalamnya pakaian kotor,”
Ditanya soal ancaman bahwa dirinya akan melaporakan kepada Bupati, hal itu dibantahnya, karena pada saat itu Bupati akan berangkat.
“Tidak, itu bertempatan pak Bupati juga akan berangkat, jadi saya menyapa kepada pak Bupati, dan saya mengatakan kepada pak Bupati saya tadi diusir, nah begitu” ungkap Polakitang penuh pembelaan. (sam)