Manado, identitasnews.id – Hari ini Jumat, (30/07/21), Direktur Utama (Dirut) PDAM Manado, Meiky Taliwuna, didampingi sejumlah Direksi dan Dewan pengawas memaparkan rancangan normalisasi dan revitalisasi PDAM dalam rapat teknis.
Wali Kota Manado Andrei Angouw, memimpin rapat teknis bersama Jajaran Direksi dan Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Manado di ruang kerja Walikota.
Pelaksanaan rapat teknis yang dihadiri langsung oleh Direktur Utama PDAM Manado Meiky Taliwuna Rapat membahas tentang normalisasi dan revitalisasi dalam rangka menuju Manado kota metropolitan.
Meiky Taliwuna menyampaikan gambaran yang sedang dilakukan PDAM khususnya potensi sambungan dan sambungan, serta cakupan pelayanan di 11 kecamatan.
“Masih banyak permasalahan yang dikeluhkan masyarakat akan terus kami perbaiki,” jelas Meiky Taliwuna.
Rapat tersebut terungkap sejumlah permasalahan terkait pelayanan PDAM yang ditemukan di lapangan, di antaranya pelayanan sambungan baru, PDAM tidak mampu melayani potensi 20.000 SR (Sambungan Rumah) untuk wilayah kecamatan Mapanget dan Bunaken Daratan kapasitas produksi IPA terbatas.
Selanjutnya, pelayanan air di tiap area tidak merata 1×24 jam, air keruh ketika hujan deras sehingga berakibat penghentian distribusi dan penghentian distribusi ketika terjadi pemadaman listrik.
Masalah lainnya, produksi terhenti ketika mesin pompa bermasalah, NRW tinggi mengakibatkan DRD jauh lebih kecil dibanding kapasitas produksi.
Kapasitas produksi tidak maksimal karena banyak masalah di tingkat produksi dan distribusi. Juga masalah internal soal kapasitas Instalasi Pengelolaan Air (IPA) yakni kapasitas terpasang dan kapasitas produksi di 9 IPA.
Dalam rangka normalisasi maka Dirut Meiki Taliwuna memaparkan program PDAM ke depan di antaranya, pengadaan dan pemasangan pompa, serta pengadaan dan pemasangan genset, Pembangunan DAM, IPA, sedimentasi dan reservoar serta pengadaan lahan. Pengadaan dan pemasangan meter induk di IPA dan reservoar distribusi.
Pembentukan Distrik Meter Area (DMA) yakni pemasangan jaringan distribusi khusus bisnis area dan rumah sakit.
Sementara revitalisasi menyangkut pergantian jaringan pipa transmisi dan distribusi yang dipasang tahun 1971. Pemasangan jaringan pipa transmisi dari IPA Lotta sampai reservoar Teling.
Pemasangan jaringan pipa transmisi Citraland hingga Mapanget. Pemasangan jaringan pipa distribusi dari IPA Paal 2 sampai Perum Liwas dan pemasangan jaringan pipa distribusi dari Ternate Tanjung sampai Kairagi.
Melalui normalisasi dan revitalisasi maka diharapkan dari 9 IPA nantinya di 2023- 2024 akan menghasilkan kapasitas terpasang/produksi sebesar 922,6 termasuk perkiraan hingga tahun 2025 ketika Bendungan Kuwil-Kawangkoan selesai.
Diakhir rapat dibahas soal anggaran dalam rangka normalisasi dan revitalisasi PDAM.
Jika terlaksana sesuai rencana dan program maka beberapa hal akan terlayani hingga 2025 terutama yakni jumlah Sambungan Rumah (SR), penambahan SR, penduduk terlayani cakupan pelayanan, total kebutuhan produksi air, prosentase kehilangan air, kebutuhan jam puncak (1,5xQR), kapasitas terpasang/produksi serta surplus/defisit kapasitas produksi.
“Semua ini akan dimaksimalkan berdasarkan kemampuan keuangan yang ada,” terang Dirut PDAM Manado Meiky Taliwuna.(idn)