Minut, identitasnews.id – Menanggapi pemberitaan yang dimuat pada 2 (dua) media online tentang “Pencemaran Limbah Industri PT Segarindo Utama, Ratusan Ikan Mati Serentak”.
Ditanggapi dingin oleh humas PT Segarindo Efraim Lengkong.
Menurut dia pemberitaan tersebut hanya merupakan “Ilusi” dari pembuat berita. Saat ditanya pewarta alasan apa sampai bapak mengatakan hanya sebuah ilusi ?
ever_green sapaan akrab Efraim Lengkong mengatakan “dapatkah air mengalir dari bawah (permukaan rendah ke permukaan yang lebih tinggi (ke atas) ?
Lengkong menambahkan bahwa fakta dilapangan dengan yang diberitakan, dalam pemberitaan ditulis bahwa pencemaran limbah industri yang dilakukan oleh PT Segarindo utama yang terletak di kelurahan Airmadidi atas Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa utara (Minut) Provinsi Sulawesi utara kini makin nyata.
Terbukti, dampak pembuangan limbah perusahaan air minum HZO dan minuman bersoda lainnya ini membuat ratusan Ikan-ikan yang berada di kolam disamping pembuangan tersebut mati serentak. Dimana letak bukti dan terbukti pungkas ever sambil geleng kepala.
PERLU DIKETAHUI:
1. Posisi bak pengelolaan limbah letaknya dibawah atau lebih rendah dari kolam ikan milik warga berinisial BD dan tidak berbatasan langsung, masih ada beberapa kolam sebelum kolam ikan milik BD.
2. Hukum Fisika menyebutkan bahwa salah satu sifat air adalah mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah karena ada gravitasi Bumi pertanyaannya bagaimana mungkin air mengalir dari bawah ke saluran air yang lebih tinggi ?
3. Dalam pemberitaan tidak mempunyai tempat pembuangan limbah dilapangan jelas terlihat bak pengelola limbah dan sistim pengelolaan limbah sudah lewat pengkajian dari lembaga yang berkompeten dalam menentukan layak tidaknya suatu persyaratan.
4. Dalam pemberitaan bahwa warga yang terkena dampak sangat kecewa dalam pengertian “sebutan warga” mengartikan ,jamak atau banyak orang “masyarakat sekampung” pertanyaanya dimana warga masyarakat banyak yang kecewa dan dirugikan ? hal ini harus dibuktikan.
5. Matinya “ratusan” ikan penyebabnya apa ? harus dibuktikan lewat “pemeriksaan laboratorium” apakah penyebabnya limbah beracun atau mati karena ikan ikan tersebut lecet (belas) karena baru dipindahkan (dilepas) dan itu biasa terjadi pada jenis ikan “mujair/nilla” apalagi dilepas atau dibudidayakan dalam jumlah banyak pada kolam yang kecil.
6. Hasil pengecekan Pengecekan sample tepat dibawah IPAL pada hari dan tanggal yang sama air ipal dari Badan Lingkungan Hidup menunjukan Normal dan ikan dapat hidup dengan sehat.
7.Dari hasil pengecekan pH air limbah (rutin) setiap hari yang diambil langsung dari pembuangan air limbah outlet 1 (bak pengolahan ) sudah memenuhi standar baku mutu,,,, dan pembuangan air limbah dari outlet 2 ( kolam ikan ) sudah baik dan layak
8. Ditulis bahwa Ketika para awak media berupaya mengkonfirmasi hal ini kepada pihak Perusahan PT Segarindo utama, sayangnya tidak diijinkan oleh satpam. Malah dimarahi karena telah masuk diarea perusahan. Hal ini terjadi karena awak media tidak menunjukan etika sebagai wartawan “profesional yang menjunjung tinggi sikap menghormati” dengan cara memasuki area pabrik tanpa meminta ijin di pos keamanan dan langsung menerobos dan ditegur oleh penjaga “satpam” yang bertugas, sesalnya. (*)