Terus Menjembatani Aspirasi Daerah Dipusat, Ini Yang Disampaikan SBANL Pasca Kenaikan BBM Dalam Raker

Jakarta, identitasnews.id- Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Ir. Stefanus B.A.N Liow, MAP mengatakan dengan adanya kenaikan BBM, maka sangat berdampak pada perekonomian masyarakat dan daerah.

“Belum selesai pergumulan covid-19, maka datang lagi pergumulan ekonomi keluarga dan masyarakat, akibat kenaikan BBM yang berpengaruh juga pada transportasi masyarakat baik darat, laut maupun udara,” kata Senator Stefa (SBANL) dalam rapat kerja Komite II DPD RI dengan Kementerian Perhubungan RI, di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (12/9).

Senator Stefa meminta Kemenhub RI agar benar-benar memperhatikan kebutuhan dan kelancaran transportasi masyarakat, termasuk di daerah kepulauan.

Menjawab pertanyaan Senator Stefa adanya keluhan publik di Sulut atas tidaknya beroperasi selama beberapa bulan armada perintis sabuk nusantara yang melayani kebutuhan vital transportasi bagi masyarakat pulau terluar perbatasan Nanusa dan Miangas Kepulauan Talaud, langsung direspon oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub RI Capt. Hendry Ginting, MM.

Menurut Capt. Hendry Ginting bahwa setelah masuk dok, maka terhitung sejak 11 September 2022 armada yang melayani rute tersebut telah beroperasi kembali.

Disela-sela Rapat Kerja (Raker) yang dipimpin Ketua Komite II DPD RI Yorrys Reweyei, Senator Stefa mengingatkan Kemenhub RI untuk kedepan jika ada armada yang masuk dok, harusnya diantisipasi dengan kapal lainnya karena sangat besar dampak negatif terutama terkait perekonomian dan kesehatan warga, karena tidak ada lagi pilihan lain masyarakat setempat.

Disisi lain, Senator Stefa meminta juga Kemenhub RI untuk benar-benar menaruh perhatian akan sarana prasarana perhubungan, karena Sulut sebagai destinasi pariwisata prioritas.

Mengenai program padat karya sebagai perwujudan sinergitas Kemenhub RI dengan Komite II DPD RI dan Komisi V DPR RI tidak hanya Direktorat Perhubungat Laut melalui UPT KSOP dan kampus di daerah tetapi juga melebar dengan Ditjen Perhubungan Udara di bandara dan Ditjen Perhubungan Darat di terminal dengan mengikutsertakan peserta yang begitu terdampak akibat kenaikan BBM seperti nelayan, sopir, ojek dan kalangan masyarakat lainnya.

”Program padat karya ini meski anggaran tidak terlalu besar, tetapi setidaknya membuktikan bahwa negara hadir untuk masyarakat apalagi yang terdampak Covid-19 dan kenaikan BBM,” tegas Senator Stefa yang terus menjembatani aspirasi dan kepentingan daerah dipusat.

Mengenai usulan Senator Stefa, Sekjen Kemenhub RI Novie Riyanto merespon positif dan akan menindaklanjuti kedepan. (*/achel)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *