MANADO,identitasnews.id – Perkembangan terbaru penanganan virus corona di seluruh Indonesia disampaikan pemerintah pusat, pada Minggu (31/5/2020). Dari data yang disampaikan, khusus untuk Sulawesi Utara (Sulut) ada penambahan kasus pasien yang terkonfirmasi positif virus corona.
Sedikitnya ada 17 pasien baru sehingga angka positif naik dari 322 kasus kini menjadi 339 kasus. Untuk pasien sembuh sudah 51 orang dan meninggal 37 orang. Berikut Rinciannya:
Kasus 307: Perempuan 36 Tahun Asal Minahasa, Bekerja Sebagai Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Minahasa.
Kasus 308: Perempuan 43 Tahun Asal Manado, Kontak Erat Resiko Tinggi dengan Kasus 97.
Kasus 309: Perempuan 44 Tahun Asal Manado, Kontak Erat Resiko Tinggi dengan Kasus 241
Kasus 310: Laki-laki 57 Tahun Asal Manado, Sudah meninggal dunia tanggal 20 Mei 2020.
Kasus 311: Laki-laki 19 Tahun Asal Manado, PDP di Rumah Sakit yang ada di Manado.
Kasus 312: Laki-laki 39 Tahun Asal Manado, Kontak Erat Resiko Tinggi dari Kasus 93.
Kasus 313: Perempuan 37 Tahun Asal Manado, Kontak Erat Resiko Tinggi dari Kasus 93.
Kasus 314: Perempuan 7 Tahun Asal Kontak Erat Resiko Tinggi dari Kasus 93.
Kasus 315: Perempuan 6 Tahun Asal Manado, PDP di Rumah Sakit yang ada di Manado.
Kasus 316: Laki-laki 20 Tahun Asal Manado, Karyawan Faskes yang ada di Manado.
Kasus 317: Perempuan 34 Tahun Asal Kotamobagu, Kontak Erat Resiko Tinggi dari Kasus 141.
Kasus 318: Laki-laki 37 Tahun Asal Manado, Tenaga Kesehatan yang Ada di Kota Manado.
Kasus 319: Perempuan 30 Tahun Asal Manado Terkoneksi dengan kasus 318.
Kasus 320: Laki-laki 47 Tahun Asal Jawa Tengah, Sudah Dilakukan Swab Menunjukan Hasil Positif.
Kasus 321: Laki-laki 55 Tahun Asal Manado, PDP di RS di Kota Manado.
Kasus 322: Perempuan 60 Tahun Asal Manado Sudah Meninggal 27 Mei 2020, dengan Penyakit Hipertensi.
Juru bicara gugus tugas Provinsi Sulawesi Utara, dr Steaven Dandel, meminta dengan sangat kepada masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi kepada pasien yang positif virus corona.
“Pasien sementara berjuang tapi malahan dikucilkan, keluarga mereka juga dibuat dengan tidak semestinya, karena tidak ada seorangpun yang ingin terpapar,” tegas Dandel. (*/ker)