Sulut, identitasnews.id – Takhta Suci Vatikan kembali memberikan tanda penghargaan kepada tokoh awam Katolik Indonesia di tahun 2023 ini.
Rabu (15/11/2023), bertempat di Nunsiatur Apostolik (Kedutaan Vatikan) di Jakarta diadakan perayaan syukur 10 tahun atas terpilihnya Paus Fransiskus.
Perayaan yang setiap tahun diadakan ini terasa sangat istimewa karena diisi dengan penganugerahan tanda kehormatan (award) kepada tiga orang Indonesia yang terpandang, yaitu Ignatius Jonan, Lucia Maria Liando dan Rudy Lawantara.
Tanda kehormatan ini diserahkan langsung oleh Nuncio Apostolik (Duta Vatikan), Uskup Agung Piero Pioppo, atas nama Paus Fransiskus.
Duta Vatikan menyampaikan alasan pemberian tanda penghargaan ini sebagai berikut:
“Bapa Suci sendiri telah memutuskan untuk menganugerahkan tanda kehormatan Kepausan kepada tiga orang Indonesia yang terkemuka, yang telah memberikan hidup mereka untuk melayani sungguh-sungguh Allah dan sesama serta memberikan kepada kita semua teladan yang patut diikuti.
Perkenankan saya menyerahkan kepada mereka, dengan afeksi dan kebanggaan yang tulus.
Yang Mulia, Tuan Ignatius Jonan, yang telah dan terus menerus membaktikan hidupnya sepenuhnya untuk pembangunan yang otentik dan integral dari Bangsa dan rakyat kita, untuk dialog antara Gereja dan Negara, serta juga untuk pelayanan kaum miskin dan mereka yang membutuhkan bantuan.
Bapa Suci telah mengangkatnya sebagai “Komandan Satria Ordo Santo Gregorius.”
Ibu Lucia Maria Liando, yang telah membaktikan hidupnya untuk pelayanan yang tak putus-putusnya kepada Gereja, khususnya Kepausan, serta untuk pembinaan para imam dan kaum awam.
Bapa Suci telah mengangkatnya sebagai “Komandan Satria Ordo Santo Silvester, Paus.”
Bapak Rudy Lawantara, yang komitmennya untuk pelayanan Gereja dan lembaga-lembaganya telah selalu ditandai oleh profesionalisme dan kemurahan hati yang luar biasa. Bapa Suci menganugerahkan kepadanya “Medali untuk Gereja dan Paus.”
Semoga kita semua dapat meneladan mereka, agar kita juga dapat melihat hidup kita sebagai kesempatan untuk melayani, mengasihi dan bersama-sama membangun masyarakat yang layak menyembah Allah, Pencipta kita,” demikian kata Paus Fransiskus yang disampaikan Duta Vatikan.
Hadir pada kesempatan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, atas nama pemerintah Indonesia, Kardinal Suharyo, Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC, para Uskup se-Indonesia, yang baru saja mengakhiri Sidang tahunan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dengan Perayaan Ekaristi pada Selasa, 14 Oktober 2023, di Gereja Katedral Jakarta.
Juga hadir sejumlah Duta Besar atau perwakilan negara-negara lain di Jakarta, keluarga penerima tanda kehormatan dan para undangan lainnya.
Para penerima tanda kehormatan menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada Sri Paus Fransiskus dan Nuncio Apostolik, Mgr Piero Pioppo, atas kehormatan dan pengakuan tak terduga dari Gereja dan sekaligus memacu mereka untuk terus membaktikan diri dalam pelayanan Gereja, sesama, bangsa dan negara.
Pastor Johanis Mangkey MSC, yang diundang khusus dan hadir menyampaikan bahwa penghargaan dari Paus (papal award) seperti ini sangat luar biasa, jarang terjadi dan hanya diberikan kepada mereka yang dipandang berjasa dan berkontribusi besar bagi Gereja.
“Mereka adalah orang-orang yang terpilih karena dedikasi dan pelayanan yang telah memberi manfaat besar bagi Gereja. Yang cukup membanggakan, bahwa satu dari tiga tokoh awam penerima penghargaan berasal dari Manado yaitu Lucia Maria Liando yang kiji berdomisili di Jakarta,” kata Pastor Mangkey.
Di antara orang Indonesia yang sebelumnya pernah dianugerahi tanda kehormatan Santo Silvester oleh Paus Paulus VI pada 1964 adalah Frans Seda, tokoh bangsa dan Gereja, mantan menteri.
Di Keuskupan Manado ada Bapak Tukunang, tokoh umat dan mantan Kepala Yayasan Pendidikan Katolik Keuskupan Manado, juga dianugerahi tanda kehormatan Santo Silvester sekitar tahun 1982.(*/mvr)