Manado, identitasnews.id – Mewakili Wali Kota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA, Asisten III bidang Administrasi Umum Frans Mawitjere SH membuka kegiatan Konsolidasi dan Evaluasi Tim Saber (Sapu Bersih) Pungli Kota Manado, bertempat di Hotel Arya Duta Manado, Sabtu (01/12).
Walikota Vicky Lumentut mengatakan setelah dua tahun terbentuknya Tim Saber Pungli Kota Manado eksistensi dalam melaksanakan tugas-tugas pencegahan terhadap aksi pungutan liar di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemkot maupun lembaga lainnya, harus terus dipertahankan.
“Di tahun kedua ini, Tim Saber Pungli kita harus lebih eksis. Kita lakukan dalam tindakan representatif atau pencegahan, mudah-mudahan itu tidak terjadi dikalangan ASN Pemkot Manado. Banyak hal yang perlu dibicarakan dalam konsolidasi Tim Saber Pungli, khususnya sosialisasi hingga ke tingkat kelurahan hingga pihak-pihak sekolah,” tukas Walikota Manado Vicky Lumentut seperti dikutip Asisten Mawitjere.
Dirinya berharap, selain pencegahan harus pula ditindaklanjuti dengan penindakan untuk menimbulkan efek jera. “Dan jika sudah terus menerus dalam upaya pencegahan, maka kedepan harus ada penindakan. Kedepan tidak ada tawar menawar, soal pemberantasan Pungli. Jadi upaya pencegahan terus dilakukan, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati atau sudah terjerumus ke hal yang merugikan banyak pihak,” tegas Walikota.
Orang nomor satu di Manado itu mengingatkan Tim Saber Pungli agar menindak tegas mereka yang hanya memperkaya diri sendiri maupun bersama-sama. “Jangan ada unsur memperkaya diri sendiri maupun bersama-sama, kalau sebelumnya masih tahap teguran kedepan sudah pasti akan berproses hukum,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Saber Pungli Kota Manado Drs Musa Hans Tinangon MSc dalam laporannya mengatakan, sampai saat ini Tim Saber Pungli Kota Manado banyak mendapat pengaduan dan laporan dugaan Pungli yang terjadi disejumlah instansi maupun lembaga.
“Kami banyak mendapatkan laporan dugaan Pungli yang dilakukan di sekolah dan Puskesmas. Laporan dan pengaduan ini lebih banyak berasal dari kalangan orang tua siswa di sejumlah sekolah, juga dari masyarakat yang merasa pelayanan kesehatan tidak maksimal yang dilakukan tenaga kesehatan ditingkat Puskesmas. Tahun 2017 lalu, sudah ada dua oknum ASN yang di proses hingga ke pengadilan,” jelas Tinangon.
Tampak hadir dalam acara sosialisasi tersebut, Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs Heri Saptono, unsur Polres Manado, KODIM 1309 Manado, Kejaksaan Negeri Manado, Tim Saber Pungli serta Tim Gempita Cerdas Pemkot Manado.(*/achel)